Kamis, 27 Juli 2017

Produk Pembersih dari Bahan Nabati dan Hewani

Pengertian Bahan Pangan Nabati dan Hewani
Secara garis besar, bahan pangan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu bahan pangan bersumber dari tumbuhan (nabati) dan bahan pangan asal hewan (hewani). Bahan pangan nabati adalah bahan-bahan makanan yang berasal tanaman bahkan keseluruhannya atau bahan makanan yang diolah dari bahan dasar dari tanaman. Bahan pangan hewani merupakan bahan-bahan makanan yang berasal dari hewan atau olahan yang bahan dasarnya dari hasil hewan. Kedua bahan pangan ini memiliki karakteristik yang berbeda sehingga memerlukan penanganan dan pengolahan yang beberda pula. Selanjutnya dalam hal ini yang diuraikan adalah bahan pangan hewani. Bahan pangan hewani meliputi susu, telur, daging, dan ikan serta produk-produk olahannya yang bahan dasarnya berasal dari hasil hewani. Bahan pangan hewani memiliki karakteristik yang membedakan dengan bahan pangan nabati. Beberapa diantaranya adalah:
  1. Bahan pangan hewani memilki daya simpan yang jauh lebih pendek daripada bahan pangan nabati bila dalam keadaan segar (kecuali telur). Pendeknya daya simpan ini terkait dengan struktur jaringan hasil hewani dimana bahan pangan hewani tidak memiliki jaringan pelindung yang kuat dan kokoh sebagaimana pada hasil tanaman
  2. Bahan pangan hewani bersifat lunak dan lembek sehingga mudah terpenetrasi oleh faktor tekanan dari luar.
  3. Karakteristik masing-masing bahan pangan hewani sangat spesifik sehingga tidak dapat digeneralisasi. Sifat pada daging sangatlah berbeda dengan sifat telur. Berbeda dengan pangan nabati yang memiliki kesamaan dalam hal jaringan-jaringan atau komponen-komponen penyusunnya. Pada bahan pangan hewani, lemak pada
  4.  Daing terletak pada jaringan lemak, pada susu terletak pada globula-globula lemak dan pada telur terdapat pada kuning telur
  5. Bahan pangan hewani umumnya merupakan sumber protein dan lemak dan bahan pangan nabati merupakan sumber karbohidrat, vitamin, mineral, lemak, dan protein.

Pengertian Produk Pembersih

Produk Pembersih adalah bahan atau alat yang berfungsi untuk membantu mengangkat, melarutkan, dan membunuh bakteri/kotoran yang melekat pada suatu benda maupun disekitar badan kita.
1. Ragam Kaya Khasiat
    Bahan nabati memiliki beragam khasiat, tergantung jenis bahan yang digunakan serta teknik pengolahan bahan yang dilakukan.
2. Bahan Nabati Relatif Aman Digunakan
    Relatif aman digunakan, karena bebas bahan kimia anorganik. Bahan kimia anorganik dapat mempengaruhi kondisi tubuh, kondisi kulit, pada penggunaan di level tertentu. Penggunaan bahan kimiawi seperti ini juga harus lolos berbagai uji keamanan untuk bisa digunakan.
3. Bahan Nabati Lebih Ramah Lingkungan
    Bahan nabati tentunya jauh lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan Bahan kimia anorganik. Bahan kimia anorganik sangat sukar diurai secara alami oleh alam, sehingga pada kadar tertentu dapat mempengaruhi kestabilan ekosistem (lingkungan). Berbeda dengan bahan kimia organik dari proses penggunaan bahan nabati, yang hampir seluruhnya dapat diurai oleh alam, baik melalui pembusukan, fermentasi, decomposting, atau juga masuk dalam rantai makanan.
4. Murah Dan Mudah Didapat


                                           
Produk Pembersih Dari Bahan Nabati
   Produk pembersih dari bahan nabati adalah produk pembersih yang bersumber dari tumbuh-tumbuhan. Beberapa keunggulan dari produk pembersih nabati:

   Bahan organik juga sangat mudah didapatkan. Di dapur, di halaman, di pasar tradisional, hingga di pasar swalayan, berbagai bahan organik yang dapat digunakan sebagai pembersih, bisa dengan mudah ditemukan. Selain itu, harganya relatif lebih murah.
Contoh bahan pembersih nabati:
1)      Ampas Kelapa
Digunakan untuk membersihkan lantai, Anda dapat menggunakan ampas kelapa yang didapatkan dari sisa pembuatan santan. Ampas kelapa yang biasanya dibuang setelah diperas dan diambil santannya, sebenarnya bisa Anda manfaatkan untuk membersihkan lantai rumah Anda, terutama untuk lantai jenis ubin dan keramik. Cara kerja ampas kelapa untuk membersihkan lantai adalah dengan menyerap debu-debu halus yang sukar dibersihkan jika hanya menggunakan sapu, sementara jika menggunakan pel lantai bisa memakan waktu dan tenaga yang lebih banyak. Cara membersihkan lantai dengan ampas kelapa cukup mudah, yaitu dengan menaburkan ampas kelapa di lantai yang hendak dibersihkan, lalu gunakan sapu untuk menyapu ampas kelapa tersebut. Debu-debu halus akan segera menempel di setiap bulir ampas kelapa dan menjadi lebih mudah dibersihkan.



2)      Bengkoang

Bengkoang memiliki kandungan vitamin C yang sangat tinggi, yang merupakan bahan alami utama untuk membuat kulit lebih cerah. Jadi, tidak heran jika sejak lama bengkoang dimanfaatkan di banyak daerah sebagai bahan utama perawatan kulit. Tekstur pati bengkoang yang halus juga membuatnya sering dijadikan bahan pembersih dan perawatan kulit yang sangat berkhasiat. Produk perawatan kulit yang berasal dari bengkoang, di antaranya adalah masker organik sari bengkoang dan lulur pemutih organik. Kedua produk ini terbuat dari bengkoang asli dengan ramuan bahan tertentu, yang membuatnya memiliki banyak sekali manfaat untuk kulit.


3)      Beras
Bahan lainnya yang sering dijadikan pembersih alami untuk kulit adalah beras. Beras dapat dihaluskan untuk diambil tepungnya dan digunakan sebagai scrub untuk membersihkan kulit. Tekstur tepung beras olahan ini biasanya cukup kasar, namun sangat efektif untuk mengikis lapisan kulit mati serta kotoran yang masih menempel di kulit. Beras juga memiliki sifat netral yang menyebabkannya bisa digunakan bersamaan dengan bahan nabati lainnya untuk merawat kulit, seperti bengkoang, kunyit, hingga berbagai jenis minyak. Ramuan bahan-bahan ini bisa bermanfaat untuk menjaga kesehatan kulit sekaligus membersihkan kulit dari berbagai kotoran dan sel kulit mati.










Produk Pembersih Dari Bahan Hewani

Produk pembersih dari bahan hewani adalah produk pembersih yang bersumber dari hewan, beberapa contoh produk pembersih hewani:
    

1) Mutiara
     Mutiara dipercaya untuk kecantikan sejak ribuan tahun yang lalu. Jika mutiara bersentuhan secara langsung dengan kulit, dan asam laktat dari air keringat bisa melarutkan unsur nutrisi dari butiran mutiara, dapat menembus kulit sehingga diserap oleh tubuh manusia. 

     Kosmetik yang menggunakan butir mutiara sebagai bahan dasarnya memiliki kemampuan melembutkan kulit, membersihkan bercak dan mengurangi kerut, serta memperlambat penuaan, menghilangkan panas dan racun, mengurangi efek negative sinar ultra violet, dan melembutkan kulit serta membuatnya tampak segar merona.
    Cara yang bisa di gunakan untuk membuatnya adalah dengan mencampurkan semua bahan yang sudah disebutkan sebelumnya tadi menjadi satu. Campurkan secara merata, aduk-aduk dengan spatula atau sendok kecil yang biasa Anda gunakan untuk membuat masker.


2) Sumsum Tulang Ayam
     Sumsum tulang ayam hanyalah salah satu dari bagian-bagian hewan yang digunakan dalam pembuatan kosmetik. Dikatakan bahwa sumsum tulang ayam penuh dengan glukosamin, yang besar untuk digunakan pada kulit karena merangsang pertumbuhan yang sehat kulit baru untuk terlihat lebih muda. Sumsum tulang ayam juga dianggap sebagai anti-inflamasi. Anda akan lebih sering menemukan produk ini dalam pelembab serta krim wajah

3) Sisik Ikan
     Pearlescence adalah substansi perak mengkilap yang ditemukan di sisik ikan yang sering digunakan dalam kosmetik untuk memberi kesan bersinar dan berkilau. Herring terutama digunakan untuk mendapatkan pearlescence dan belakangan ini adalah salah satu ikan yang paling digunakan di seluruh dunia.


4) Kotoran Sapi
     Bagi suku sasak di lombok, nusa tenggara barat. Ada cara unik yang di lakukan oleh suku sasak untuk mengepel lantai rumah yaitu menggunakan kotoran sapi. Bagi suku sasak mengepel lantai rumah menggunakan kotoran sapi dan kerbau dapat membuat lantai rumah menjadi lebih kesat, mengkilap dan dapat mengusir nyamuk serta lalat dari rumah. Selain itu mengepel lantai rumah menggunakan kotoran sapi ini mampu membuat lantai rumah menjadi lebih dingin di kala musim panas dan menjadi lebih hangat di kala musim hujan.


     Proses pengepelan lantai rumah menggunakan kotoran sapi dan kerbau di mulai dengan cara mengambil kotoran sapi dan kerbau yang benar-benar baru keluar dari anus kerbau. Pemilihan kotoran yang baru keluar di karenakan kotoran yang baru keluar tersebut belum kering dan masih hangat karena baru di keluar dari pabriknya. Kotoran sapi diambil lalu di masukan kedalam ember dan di campur dengan air secukupnya. Setelah kotoran dan air bercampur, barulah proses pengepelan di lakukan dengan cara melumuri lantai dengan kotoran sapi. Kegiatan mengepel biasa dilakukan oleh kaum ibu-ibu suku sasak, lombok, NTB.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar